Aq mencintai hidup. Aq hanya akan bekerja untuk hasil yang terbaik. Aq harus belajar untuk hanya memikirkan yang terbaik demi masa depanku. Cinta seharusnya membuatku pintar. Membuatku tahu… tahu bahwa aq terlalu berani untuk merasa takut, terlalu bermartabat untuk dipermainkan, terlalu kuat untuk merasa cemas, dan terlalu bahagia untuk memiliki rasa bersalah.
Tapi, ternyata bukan cinta seperti itu yang kurasakan. Aq merasa sepi. Merasa kadang semua sudah tidak bermakna. Dan aq tidak bisa berhenti. Aq mencintainya sepenuh hati. Tidak peduli lagi itu tepat atau tidak. Tidak peduli lagi dia menyadari aq hilang atau tampak. Aq tidak mengerti!!! Aq bahagia dengannya, tapi itu hanya imajinasiku. Aq sudah tak tahan jadi hantu. Aq tak sanggup!!! Rasa bersalah ini menyerangku, membuat ragaku seakan tak bernyawa. Ketika lukanya merembes disetiap kelopak dan aq sadar... aq hanya hantu.
Seberapa pentingnya dia dalam hidupku? Karna semua jadi tidak berarti, hanya karna dia disisiku. Kemana perginya keberanian yang dulu selalu kumiliki. Kenapa logika dan perasaan mejadi tak sejalan?
Aq tidak ingin hidup abadi. Aq juga tidak ingin melewati banyak masa, cukup hanya satu menit... dengan dia disisiku. Tanpa rasa penyesalan dan bersalah. Banyak anak2 meninggal dalam perang. Tidak sedikit laki-laki yang merelakan nyawanya untuk hidup merdeka. Dan wanita meninggal dengan perut kelaparan. Tapi hari ini aq tidak ingin mati, sebelum kesedihan hilang dari wajahnya...
Aq ingin sekali tuli dan membiarkan semua suara itu menguap terbawa angin. Seperti sekawanan samurai yang datang dan menyerang. Cukup... Tuhan... Cukup! Harga diriku tercacah karna aq hanya diam. Kesetiaanku ditertawakan karna aq hanya orang buangan. Ya Rabb, bimbing diriku agar aq senaif dahulu. Agar tak ada lagi sakit yang tertahan dalam setiap tawa. Aq sudah tak berselera untuk disiksa. Aq letih...
Aq menyakiti orang tuaku karna membiarkan hari ini lewat begitu saja. Aq mengecewakan teman”ku karna membiarkan diriku diabaikan. Aq membuat-Mu murka ya Allah... menyia-nyiakan berkah yang dilimpahkan.
Aq bukan orang yang lemah, kalau aq lemah aq sudah sembunyi di dasar lembah. Aq orang yang kuat dengan dagu tercuat kugenggam kejujuran erat. Demi Tuhan, aq tak ingin menyakiti siapa pun. Aq menghargai hidup. Putus harapan tidak akan mematahkan semangatku. Aq tidak akan pernah menemukan laut, jika masih tidak berani meninggalkan pantai. Aq tahu apa yang kuinginkan dan hidup seperti apa yang akan kujalani. Sekarang hanya bisa kuabadikan detakan nadiku untuk anak”. Untuk jiwa” polos yang tidak akan pernah menyakitiku. Karna dengan melihat senyuman mereka, aq bisa berdiri tegar sampai hari ini.....
Tapi, ternyata bukan cinta seperti itu yang kurasakan. Aq merasa sepi. Merasa kadang semua sudah tidak bermakna. Dan aq tidak bisa berhenti. Aq mencintainya sepenuh hati. Tidak peduli lagi itu tepat atau tidak. Tidak peduli lagi dia menyadari aq hilang atau tampak. Aq tidak mengerti!!! Aq bahagia dengannya, tapi itu hanya imajinasiku. Aq sudah tak tahan jadi hantu. Aq tak sanggup!!! Rasa bersalah ini menyerangku, membuat ragaku seakan tak bernyawa. Ketika lukanya merembes disetiap kelopak dan aq sadar... aq hanya hantu.
Seberapa pentingnya dia dalam hidupku? Karna semua jadi tidak berarti, hanya karna dia disisiku. Kemana perginya keberanian yang dulu selalu kumiliki. Kenapa logika dan perasaan mejadi tak sejalan?
Aq tidak ingin hidup abadi. Aq juga tidak ingin melewati banyak masa, cukup hanya satu menit... dengan dia disisiku. Tanpa rasa penyesalan dan bersalah. Banyak anak2 meninggal dalam perang. Tidak sedikit laki-laki yang merelakan nyawanya untuk hidup merdeka. Dan wanita meninggal dengan perut kelaparan. Tapi hari ini aq tidak ingin mati, sebelum kesedihan hilang dari wajahnya...
Aq ingin sekali tuli dan membiarkan semua suara itu menguap terbawa angin. Seperti sekawanan samurai yang datang dan menyerang. Cukup... Tuhan... Cukup! Harga diriku tercacah karna aq hanya diam. Kesetiaanku ditertawakan karna aq hanya orang buangan. Ya Rabb, bimbing diriku agar aq senaif dahulu. Agar tak ada lagi sakit yang tertahan dalam setiap tawa. Aq sudah tak berselera untuk disiksa. Aq letih...
Aq menyakiti orang tuaku karna membiarkan hari ini lewat begitu saja. Aq mengecewakan teman”ku karna membiarkan diriku diabaikan. Aq membuat-Mu murka ya Allah... menyia-nyiakan berkah yang dilimpahkan.
Aq bukan orang yang lemah, kalau aq lemah aq sudah sembunyi di dasar lembah. Aq orang yang kuat dengan dagu tercuat kugenggam kejujuran erat. Demi Tuhan, aq tak ingin menyakiti siapa pun. Aq menghargai hidup. Putus harapan tidak akan mematahkan semangatku. Aq tidak akan pernah menemukan laut, jika masih tidak berani meninggalkan pantai. Aq tahu apa yang kuinginkan dan hidup seperti apa yang akan kujalani. Sekarang hanya bisa kuabadikan detakan nadiku untuk anak”. Untuk jiwa” polos yang tidak akan pernah menyakitiku. Karna dengan melihat senyuman mereka, aq bisa berdiri tegar sampai hari ini.....