Rabu, Agustus 25, 2010
MENJAGA PAHALA PUASA
Alhamdulillah, kita masih diperkenankan bertemu dengan bulan Ramadhan di tahun ini. sungguh, ini merupakan kenikmatan yang patut kita syukuri, mengingat begitu anyak kesempatan yang bisa kita gunakan dan manfaatkan untuk enambah bekal kita menuju kehidupan yang kekal.
Allah berfirman,
"berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (al-Baqarah:197)
sungguh, bulan Ramadhan ini merupakan kesempatan emas untuk menempa dan melatih kita untuk menjadi diri yang lebih bertakwa, sebab memang itulah muara akhir dari ibadah puasa.
Namun, amat disayangkan. kebanyakan dari kaum muslimuin hanya memandang puasa sebagai rutinitas tahunan belaka. dalam pandangannya, puasa tak lebih dari sekedar menahan haus dan lapar, sehingga hanya fokus pada masalah ini, tanpa perhatian terhadap berbagai macam pintu pahala yang ada didalamnya dan berbagai hal yang bisa merusak puasa.
oleh karena itu, betapa banyak orang yang berpuasa namun enggan mengekang lisan, penglihatan, dan hawa nafsunya. padahal semestinya orang yang berpuasa berusaha membentengi ibadah puasa dari faktor-faktor yang mengurangi keutuhan pahalanya, seperti ghibah dan namimah (adu domba). Rasulullah bersabda,
"Barangsiapa tidak meninggalkan kata-kata dusta dan perbuatan sia-sia, niscaya Allah tidak butuh kepada puasanya."
Langganan:
Postingan (Atom)