Be Yourself!?
Apa yang dapat kita uraikan dari kalimat “menjadi diri sendiri”?. Mungkin sudah terlalu sering kita mendengar kata-kata ini. Awalnya mungkin tak lebih sebagai kata-kata mutiara yang indah didengar. Lambat laun, seiring dengan bertambahnya umur bergulat dengan banyak hal dalam hidup ini, kalimat ini tidak hanya terdengar tapi juga terasa memiliki makna yang luar biasa dalam. Setiap orang perlu menjadi diri sendiri berhadapan dengan banyak diri dengan beragam watak, ciri, dan karakter.
Namun, kesan yang muncul dari kata-kata menjadi diri sendiri agak mengganggu pikiran kita ketika berhadapan dengan kata-kata semacam ini: "Ya memang saya begini. Mau apa lagi?" atau "Saya memang terlalu sensitif atau emosional. Itulah saya". Menjadi diri sendiri berarti bereaksi sebagaimana kecenderungan saya. Kalau saya pemarah, maka adalah wajar kalau saya seringkali marah, bahkan untuk hal-hal sepele. Kalau saya sensitif, maka adalah wajar kalau saya selalu tersinggung, bahkan ketika orang lain tersungging pada saya. Itukah yang dimaksud menjadi diri sendiri? Kenapa terasa sangat bias negatif ya? Bukankah kesan pertama kata-kata menjadi diri sendiri sangat positif. Lalu apa yang salah?
Orang-orang seperti Douglas Mallock yang menulis indah “kalau kau tak dapat menjadi pohon meranti di puncak bukit, jadilah semak yang teranggun di sisi bukit…dst”, Billi P.S. Lim yang mengarang buku heboh Berani Gagal (Dare To Fail), sampai Benyamin Harefa yang menekuni dunia pembelajaran melalui situs www.pembelajar.com menyimpulkan bahwa sumbernya ternyata ada pada kalimat itu sendiri. Menjadi diri sendiri adalah kalimat yang terlalu netral, mati, pasif. Kita harus mengubahnya menjadi lebih membangkitkan semangat, hidup, dan aktif. Dan mereka mengusulkan agar kita menambah beberapa kata sehingga berbunyi: Menjadi (yang terbaik dari) diri sendiri. Dengan demikian, menjadi diri sendiri bukan berarti cuek, semau-mau gue, peduli setan dengan omongan orang. Bagaimana menurut Anda?
________________________________________
Andreas Harefa said:
Be a learner on becoming leader on becoming master
Jadilah pembelajar yang beranjak menjadi pemimpin sebelum akhirnya menjadi guru dalam universitas kehidupan. Kita semua berproses menjadi sampai kapanpun, diamanapun.
Senin, November 26, 2007
Dear Guru Indonesia,
Happy Teacher's Day, ini kado mutiara untuk Anda..
1) A good teacher is like a candle - it consumes itself to light the way for others. - Author Unknown
2) Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition. - Jacques Barzun
3) Good teachers are costly, but bad teachers cost more. - Bob Talbert
4) The true teacher defends his pupils against his own personal influence. He inspires self-distrust. He guides their eyes from himself to the spirit that quickens him. He will have no disciple. - Amos Bronson Alcott
5) Teaching is leaving a vestige of one self in the development of another. And surely the student is a bank where you can deposit your most precious treasures. - Eugene P. Bertin
6) The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires. - William Arthur Ward
7) A teacher's purpose is not to create students in his own image, but to develop students who can create their own image. - Author Unknown
8) What the teacher is, is more important than what he teaches. - Karl Menningervv
9) The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called "truth." - Dan Rather
Happy Teacher's Day, ini kado mutiara untuk Anda..
1) A good teacher is like a candle - it consumes itself to light the way for others. - Author Unknown
2) Teaching is not a lost art, but the regard for it is a lost tradition. - Jacques Barzun
3) Good teachers are costly, but bad teachers cost more. - Bob Talbert
4) The true teacher defends his pupils against his own personal influence. He inspires self-distrust. He guides their eyes from himself to the spirit that quickens him. He will have no disciple. - Amos Bronson Alcott
5) Teaching is leaving a vestige of one self in the development of another. And surely the student is a bank where you can deposit your most precious treasures. - Eugene P. Bertin
6) The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires. - William Arthur Ward
7) A teacher's purpose is not to create students in his own image, but to develop students who can create their own image. - Author Unknown
8) What the teacher is, is more important than what he teaches. - Karl Menningervv
9) The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called "truth." - Dan Rather
Never miss a thing. Make Yahoo your homepage.
Jumat, November 09, 2007
Rabu, November 07, 2007
Wasiat Luqman
WASIAT LUQMAN
Akidah
Masalah aqidah adalah masalah yang paling penting dalam kehidupan seorang Muslim. Aqidah adalah asas bagi pembangunan Islam. Dewasa ini kita dapati banyak penyelewengan terjadi yang kesemuanya bersumber pada pemahaman akidah yang dangkal. Luqman memulai nasihatnya dengan kalimat, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS Luqman [31:13])
Kebanyakan orang tua sekarang tidak menekankan pelajaran tauhid kepada anak-anak.bukan hanya itu, bahkan ada juga orang tua yang tidak mengenal pelajaran tauhid. Siapakah yang harus dipersalahkan sekiranya anak-anak generasi muda mudah tergelincir keimanannya?
Berbakti pada orang tua
Dalam surat berikutnya, Allah menekankan pentingnya berbakti pada orang tua. “Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungkan dalam keadaan lemahyang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku, dan kepada dua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Ibu bapak mempunyai kedudukan yang paling istimewa. Mereka menduduki tempat yang kedua sesudah beriman kepada Allah dan Rasulullah. Kepada ibu bapak adalah kewajiban atas setiap anak.
Mendirikan shalat
“wahai anakkku! Dirikanlah shalat.” (QS Luqman [31]:17). Islam memberikan keutamaan yang sangat besar kepada shalatyang tidak pernah diberikan kepada ibadat lain. Shalat adalah tiang agama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “pokok pangkal sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah shalat.” (HR Bukhari). Shalat yang dikehendaki oleh Islam bukanlah sekedar berkat-kata yang diucapkan oleh lidah dan pergerakan badan, tapi yang khusuk dan mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar.
Dari segi kejiwaan, shalat memberikan ketenangan dan kekuatan bagi jiwa seseorang. Daripada segi kesehatan, ia mendidik seseorang supaya menjaga kebersihan dan melatih badan agar senantiasa segar. Dari segi kemasyarakatan, shalat mendidik persamaan dan persaudaraan.
Akidah
Masalah aqidah adalah masalah yang paling penting dalam kehidupan seorang Muslim. Aqidah adalah asas bagi pembangunan Islam. Dewasa ini kita dapati banyak penyelewengan terjadi yang kesemuanya bersumber pada pemahaman akidah yang dangkal. Luqman memulai nasihatnya dengan kalimat, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS Luqman [31:13])
Kebanyakan orang tua sekarang tidak menekankan pelajaran tauhid kepada anak-anak.bukan hanya itu, bahkan ada juga orang tua yang tidak mengenal pelajaran tauhid. Siapakah yang harus dipersalahkan sekiranya anak-anak generasi muda mudah tergelincir keimanannya?
Berbakti pada orang tua
Dalam surat berikutnya, Allah menekankan pentingnya berbakti pada orang tua. “Dan kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungkan dalam keadaan lemahyang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku, dan kepada dua ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”
Ibu bapak mempunyai kedudukan yang paling istimewa. Mereka menduduki tempat yang kedua sesudah beriman kepada Allah dan Rasulullah. Kepada ibu bapak adalah kewajiban atas setiap anak.
Mendirikan shalat
“wahai anakkku! Dirikanlah shalat.” (QS Luqman [31]:17). Islam memberikan keutamaan yang sangat besar kepada shalatyang tidak pernah diberikan kepada ibadat lain. Shalat adalah tiang agama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “pokok pangkal sesuatu adalah Islam, tiangnya adalah shalat.” (HR Bukhari). Shalat yang dikehendaki oleh Islam bukanlah sekedar berkat-kata yang diucapkan oleh lidah dan pergerakan badan, tapi yang khusuk dan mampu mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar.
Dari segi kejiwaan, shalat memberikan ketenangan dan kekuatan bagi jiwa seseorang. Daripada segi kesehatan, ia mendidik seseorang supaya menjaga kebersihan dan melatih badan agar senantiasa segar. Dari segi kemasyarakatan, shalat mendidik persamaan dan persaudaraan.
Sabtu, November 03, 2007
HEROCLEUS, SEORANG FILUSUF YUNANI BERKATA:
TIDAK ADA YANG ABADI DI DUNIA INI,,,,,,, YANG ADA ADALAH PERUBAHAN DAN PERUBAHAN ITULAH YANG ABADI.............................
Langganan:
Postingan (Atom)