ILMU MUSTHALAH al-HADIS
Definisi: Musthalah Hadis adalah sebuah ilmu yang dengannya dapat diketahui kondisi perawi hadis dan hadis itu sendiri dari sisi diterima atau ditolaknya.
Manfaatnya: mengetahui hadis-hadis yang diterima dan ditolak dengan membedakan antara hadis yang shahih dan tidak shahih.
Pengambilan materinya: materi ilmu ini diambil dari kondisi matan (teks) hadis, kondisi perawi dan periwayatannya dengan menelusuri kondisi yang ada.
Definisi-definisi
Hadis-Khabar: adalah dua hal sinonim, keduanya berarti sesuatu yang dihubungkan kepada Nabi Muhammad SAW dari sisi ucapan, perbuatan dan ketetapan.
Isnad-Sanad: adalah dua hal sinonim, keduanya berarti mata rantai perawi hadis yang menghantarkan kepada matan hadis.
Matan: sesuatu yang berada di akhir sanad, yaitu berupa ucapan/perkataan atau bisa juga disebut isi/inti dari hadis.
Pembagian hadis dari Sisi Jalur Periwayatannya
Hadis ada dua bagian: Mutawatir dan Ahad
Mutawatir adalah hadis yang sampai melalui beberapa jalan yang tidak terbatas pada bilangan tertentu. Ia adalah hadis yang riwayatkan oleh sejumlah perawi yang tidak mungkin mengandung kebohongan (mereka tidak mungkin bersepakat untuk berbohong).
Ahad adalah hadis yang sampai kepada kita melalui jalan yang terbatas dan tertentu, jika jalur periwayatan tersebut kokoh, maka dapat dijadikan sebagai landasan ilmu.
Pembagian Hadis Ahad
Gharib adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja, sekalipun dari satu peringkat dari peringkat-peringkat sanad yang ada.
Aziz adalah hadis yang perawinya tidak kurang dari dua dari seluruh peringkat sanad yang ada.
Masyhur dan Mustafid adalah dua hal sinonim dimana keduanya berarti hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih di dalam setiap peringkat sanadnya yang tidak sampai kepada tingkatan hadis mutawatir
Berbagai Macam Hadis yang Tertolak
Hadis-hadis mardud yaitu, hadis-hadis yang kurang dari peringkat hadis hasan, yaitu dengan tidak adanya satu syarat atau lebih dari syarat-syarat diterimanya sebuah hadis. Kedha`ifan (kelemahan) hadis ini bervariasi sesuai dengan berat (parah) dan ringannya sisi kelemahan yang ada. Hadis dha`if memiliki banyak bagian.
Kedha`ifan Hadis dari Sisi Tidak Adanya ‘Adalah (keadilan) dan Dhabt (Akurasi)
Macam-macamnya:
Hadis mukhtalith adalah hadis di mana perawinya diduga buruk hapalannya karena faktor usia, kebutaan atau hilangnya catatan-catatan miliknya.
Hadis munkar adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi dha`if yang bertentangan dengan perawi tsiqah (yang dapat dipercaya), kebalikannya disebut ma`ruf.
Hadis mubham adalah hadis yang perawinya tidak diketahui (majhul).
Hadis matruk adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang sudah terkenal dengan kebohongannya diantara manusia.
Hadis maudhu` adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi yang telah diketahui secara jelas telah berbohong kepada Rasulullah SAW.
Kedha`ifan Hadis dari Sisi Tidak Tersambungnya Sanad
Hadis maqtu` adalah hadis yang disandarkan kepada tabiin atau orang-orang yang berada setelahnya, berupa ucapan atau perbuatan, baik yang bersambung atau terputus.
Hadis munqati` yaitu hadis dimana satu oarang perawi atau lebih dari para perawinya ada yang gugur (tidak ada) sebelum sahabat tidak secara berturut-turut.
Hadis mu`dhal adalah hadis dimana dua orang perawi atau lebih dari para perawinya ada yang gugur secara berturut-turut di bagian mana saja dalam sanad.
Hadis mu`alaq adalah hadis dimana satu orang perawi atau lebih ditiadakan dari permulaan sanadnya.
Hadis mursal adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang tabiin yang berasal dari Nabi Muhammad SAW.
Hadis mudallas, dibagi menjadi dua,
o Tadlis al-Isnad, yaitu tatkala diduga bahwa perawi telah meriwayatkan dari gurunya, padahal dia tidak mendengar darinya, kemudian hadis tersebut diriwayatkan dengan menggunakan shighah (ungkapan) yang masih muhtamal (mengambang).
o Tadlis asy-Syuyukh, yaitu menakala sebuah hadis diriwayatkan dari seorang guru, namun perawi menyebutnya dengan panggilan yang tidak terkenal hingga guru tersebut tidak dapat teridentifikasi.
Kedha`ifan Hadis dari Sisi Adanya kejanggalan atau Cacat
Hadis Syadz, yaitu hadis yang diriwayatkan oleh seorang yang maqbul (diterima periwayatan hadisnya) yang menyelisihi perawi lain yang lebih tsiqah darinya. Kebalikan hadis syadz adalah mahfuzh.
Hadis mua`llal, yaitu hadis yang di dalamnya terdapat cacat yang tersembunyi hingga menodai keshahihannya, padahal secara zhahir hadis tersebut sah, dan penyebab cacatnya itu adalah para perawi hadis tersebut.
Hadis mudhtharib yaitu hadis yang diriwayatkan secara bertolak belakang dengan hadis lainnya dan tidak mungkin dilakukan perpaduan (diselaraskan) diantara hadis-hadis tersebut. Idhthirab terkadang terjadi pada matan dan terkadang pada sanad, dan itu yang lebih sering terjadi.
Pembagian Hadis dari Sisi kepada Siapa Ia Disandarkan
Hadis marfu` adalah hadis yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik ucapan, perbuatan atau ketetapan, baik yang bersambung atau yang terputus.
Hadis mauquf adalah hadis yang disandarkan kepada seorang sahabat, baik sanadnya tersambung atau terputus.
Hadis maqthu` adalah hadis yang disandarkan kepada seorang tabi`in atau seorang yang berada dibawahnya, berupa ucapan atau perbuatan, baik sanadnya bersambung maupun terputus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar