PICTURES SLIDE SHOW

Jumat, Juli 17, 2009

MATEMATIKA al-QUR`AN

I. Pengulangan Sebagai Konsep Aksioma
Pengulangan bilangan n x 19 yang sering muncul pada Al-Quran merupakan “Konsep Aksioma”. Contohnya :
Jika seorang guru menyuruh anak sekolah menggambar gambar tangan, maka jika ada seorang anak menggambar tangan dengan 4 jari, maka guru itu akan menyatakan “salah”.
Mengapa “salah” ? Jawabnya : “Karena sering” manusia lahir dengan 5 jari.
Jadi kata “sering” atau “pengulangan” telah kita sepakati sebagai “Konsep Aksioma”.
Demikian juga dengan “sering munculnya” bilangan n x 19 dalam Al-Quran. Ia memberitahukan kepada kita tentang “Konsep Aksioma”.

“Dia telah mengajar manusia apa-apa yang belum mereka ketahui” (096,005).


II. Bilangan dari Nabi SAW
Cukup banyak bilangan dari Nabi SAW, baik yang diucapkan, maupun yang diekspresikan.
Bilangan yang akan kita bahas pada lembar ini ialah Bilangan Raka’at Shalat yang 5 waktu.
Ada 5 waktu shalat wajib yang dilakukan ummat Islam :
1. Shalat Shubuh 2 raka’at
2. Shalat Zhuhhur 4 raka’at
3. Shalat ‘Ashar 4 raka’at
4. Shalat Maghrib 3 raka’at
5. Shalat ‘Isya 4 raka’at

Dalam pada itu data (002,238) menyebut Shalat Wustho (tengah). Oleh Nabi SAW Shalat Wustho disebut sebagai Shalat ‘Ashar.
Secara akal-akalan mestinya Shalat Wustho itu ialah Shalat Shubuh, karena awal hari ialah Maghrib.
Maghrib, ‘Isya, Shubuh, Zhuhhur, ‘Ashar
3 4 2 4 4

Tetapi mengapa Nabi SAW mengatakan Shalat Wustho itu = Shalat ‘Ashar ?
Jawabnya,
2 4 4 3 4 = 1286 x 19


Shalat ‘Ashar
(tengah)

III. Roda Gigi Shalat

Dalam kisah Nabi Yusuf as. Ada didefinisikan Berputar = Sujud.
Nabi Yusuf as. Dalam mimpinya melihat bulan bersujud kepadanya.
Data (012,004)
“…dan bulan, aku lihat mereka bersujud kepadaku.”
(012,004)

Dari kata Masjid = tempat bersujud kita tahu kalau Berputar = Shalat, karena Sujud itu = Shalat.
Dengan demikian kita dapat katakana bahwa bumi berputar = bumi Shalat
Definisi 1. Bumi Berputar = Bumi Shalat
* Konsep Roda Gigi Bumi & Shalat 5 Waktu
Jika Shalat ditransformasikan ke Roda Gigi

f
f (Shalat) = Roda Gigi

seperti ini

f
f(x) = x2

Jika x = 1, maka f(1) = 12 = 1
Jika x = 2, maka f(2) = 22 = 4
f
f (bumi) = …gigi roda gigi

untuk mencari itu perlu diketahui bahwa macam raka’at Shalat 5 waktu = 2,3,4.
Bilangan terkecil yang dapat dibagi oleh 2, 3, 4 ialah 12.
Atau KPK 2, 3, 4 = 12 (KPK = Kelipatan, Persekutuan, Kecil)
Jadi

f(bumi) = 12
f(Shubuh) = = 6
f(Zhuhhur) = = 3
f(‘Ashar) = = 3
f(Maghrib) = = 4
f(‘Isya) = = 3

Gambarnya sebagai berikut :

Nabi telah jauh hari berpesan bahwa Shalat Wustho = ‘Ashar (tengah) terjadi bilangan 2 4 4 3 4 = 1286 x 19 dari bilangan raka’at shalat.

Akibatnya terjadi urut bilangan
2 4 4 3 4


6 3 3 4 3 dari bilangan gigi roda-gigi shalat.

Bilangan urut 6 3 3 4 3 ini berhubungan langsung dengan huruf Kalimat Basmalah

Dan itu sebab Nabi menjamak 2 waktu shalat 1) Maghrib dan ‘Isya
2) Zhuhhur dan ‘Ashar

666.Dari Ibnu Abbas ra, katanya: “Rasulullah saw pernah menjama’ shalat zhuhur dengan ‘Ashar dan Maghrib dengan ‘Isya, tidak ketika takut dan tidak pula dalam perjalanan”
(Shahih Muslim)
671. Kata Abdullah bin Syaqiq, “Aku ragu kebenaran ucapan Ibnu Abbas itu, karena itu aku bertanya kepada Abu Hurairah, ternyata Abu Hurairah membenarkan ucapan Ibnu Abbas itu” (Shahih Muslim)

Jika ilmu Matematika Al-Qur’an kita katakan berguna untuk membuktikan kebenaran sunnah Nabi saw, maka sesungguhnya kita telah membuktikan kebenaran
1. Shalat Wustho = Shalat ‘Ashar
2. Dua waktu shalat yang dijamak
Suatu fenomena yang belum dibuktikan sebelum ini.
Kesimpulannya ilmu Matematika Al-Qur’an harus dipelajari.


IV. Bilangan 31 pada surat Ar-Rahman

Tidak ada orang yang tahu sebelum ini kalau bilangan 31 pada surat Ar-Rahman itu terpecah jadi 12 dan 19 (12 + 19 = 31)
Bilangan 12 melihatkan bumi sampai dengan hari kiamat.
Bilangan 19 melihatkan setelah kiamat.
Bilangan itu ditandai oleh kalimat berulang yang sama yang artinya :

“Maka ayat Kebesaran Tuhan kamu yang mana, kamu hendak dustakan ?”

Ayat 37 berisi tentang kiamat. Ayat 38-nya adalah pengulangan yang ke-12 sebagai komentar ayat 37.

Bilangan 31 = 12 + 19 pada surat Ar-Rahman yang menandai bumi = 12 adalah bilangan-bilangan pada roda-roda gigi tadi.

6 + 3 + 3 + 4 + 3 = 19
PERTANYAAN
1. Sebutkan alasan mengapa bilangan 31 pada surat Ar-Rahman terbagi atas 12 dan 19 ? (12 + 19 = 31)
2. Apa akibat bilangan dari ucapan Nabi saw bahwa Shalat Wustho = Shalat ‘Ashar ?
3. Bilangan 19 sebagai aksioma karena sering muncul, dapat kamu memberi contoh ?
4. Apa saja yang dibuktikan oleh roda-roda gigi shalat ?


Data pelengkap :
AKAL & FIKIRAN

Dan di bumi ada beberapa potong bukit dan kebun-kebun dari anggur dan tetumbuhan dan korma yang berumpun dan yang tidak berumpun, disiram oleh air yang satu, dan kami lebihkan sebagiannya atas sebagian yang lain dalam rasa. Sesungguhnya di dalam itu ada ayat-ayat untuk kaum yang berakal.
(Al-Qur’an, surat Ar-Ra’du, ke-13 ayat 4)

Contoh soal akal yang kita akali ialah:
Kalau saya mempunyai kertas setebal 1 mm, kemudian saya kali 500, maka tinggi kertas itu jika ditumpuk =….?
Jawabnya : 1 mm x 500 = 500 mm = 50 cm = ½ m (setengah meter)

Dan dia Yang menggandakan bumi dan menjadikan padanya gravitasi dan sungai-sungai, dan dari tiap benih Dia jadikan padanya sistem dua menurut malam siang.Sesungguhnya di dalam itu ada ayat-ayat untuk kaum yang berfikir.
(Al-Qur’an, surat Ar-Ra’du, ke-13 ayat 3)

Contoh soal yang kita akali ialah :
Kalau kita mempunyai selembar kertas tipis, tipis sekali, yaitu 1/1000 mm. Kemudian kita potong jadi dua bagian, kemudian kita dempetkan dan kita potong jadi dua bagian sekaligus, kemudian kita dempetkan lagi dan kita potong jadi dua bagian sekaligus, dan seterusnya, mendempetkan dan memotongnya menjadi dua bagian sekaligus. Pertanyaannya : Berapa kira-kira tinggi kertas itu jika ditumpuk setelah pemotongan yang ke 50 ?

Adakah < ½ meter ? Atau < 1 meter ?

Kalau ada orang yang mengatakan bahwa tumpukan kertas itu menaik terus ke langit melewati bulan apakah kamu percaya ?

Coba kita hitung. Dan sekarang kita coba dengan cara hitungan anak-anak sekolah.

1. Potongan pertama = 1 + 1 = 2 = 2' (dua pangkat satu).
2. Potongan kedua = 2 + 2 = 4 = 2² (dua pangkat dua)
3. Potongan ketiga = 4 + 4 = 8 = 2³ (dua pangkat tiga)
n. Potongan ke n = = 2n
50. Potongan ke-50 =… = 250 = 1.125.899.900.000.000.


Karena tebal kertas itu 1/1000 mm, maka tinggi tumpukan kertas :

1/1000 mm x 1.125.899.900.000.000.
= 1.125.899.900.000 mm
= 1.125.899.900 m
= 1.125.899,9 km (Lebih tinggi dari sejuta km)

Padahal tinggi bulan dari bumi hanya 380.000 km.

Terlihat betapa besar kesalahan terjadi akibat fikiran yang kita akal-akali. Karena itu janganlah persoalan fikiran kita akal-akali. Dan jangan terlalu mudah kita berkata “Saya fikir…”, padahal kita belum berfikir. Dan jangan mudah berkata “Tidak masuk akal”, padahal ia memang hal yang tidak pernah masuk akal.


YAQIIN & IMAAN

Apa beda antara orang yang yaqin dengan orang yang beriman ?
Atasnya sembilan belas (30). Dan tidak kami jadikan penjaga api itu melainkan malaikat dan tidak kami jadikan BILANGAN mereka melainkan fitnah untuk orang yang kafir, agar yaqin orang yang diberi Tulisan, dan bertambah iman orang yang beriman, dan tidak ragu-ragu lagi orang yang diberi tulisan dan orang yang beriman.
(Al-Quran, surat Al-Muddats-tsir, ke-74 ayat 30-31)

(BILANGAN ITU GUNANYA) agar yaqin orang yang diberi Tulisan, dan bertambah iman orang yang beriman, dan tidak ragu-ragu lagi orang yang diberi tulisan dan orang yang beriman.
(Al-Quran, surat Al-Muddats-tsir, ke-74 ayat 31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar